Akhiri Rangkaian BIK Forkom IJK Sumut, OJK dan FORKOM IJK Gelar Kegiatan Literasi Keuangan Pada Mahasiswa STAIN Madina

OJK bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Sumatera Utara foto bersama usai menutup rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 dengan menggelar kegiatan literasi keuangan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal (STAIN Madina)

MANDINA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (Forkom IJK) Sumatera Utara menutup rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 dengan menggelar kegiatan literasi keuangan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal (STAIN Madina), pada 17 Oktober 2024 yang dihadiri oleh 300 peserta dari mahasiswa/i STAIN Madina.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang merata dan setara di Sumatera Utara guna mewujudkan masyarakatyang sejahtera.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara sekaligus Ketua Pengarah Forkom IJK Sumut, Khoirul Muttaqien.

Dalam sambutannya, Khoirul Muttaqien menegaskan pentingnya edukasi keuangan bagi generasi muda, terutama mahasiswa, dalam membentuk kebiasaan finansial yang cerdas dan berkelanjutan.

“Mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami cara mengelola keuangan pribadi, tetapi juga mampu memanfaatkan produk dan layanan keuangan untuk merencanakan masa depan yang lebih baik,” ungkapnya Khoirul.

Lanjut Khoirul, untuk mendukung kelancaran acara dan memberikan informasi lebih lanjut kepada para peserta, acara ini juga dihadiri oleh 9 lembaga jasa keuangan yang berpartisipasi melalui kegiatan Mini Expo antara lain Bank Sumut, Bank Syariah Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Pegadaian, BPRS Sindanglaya, Bursa Efek Indonesia serta Korea Investment & Sekuritas Indonesia.

Lembaga Jasa Keuangan tersebut menyediakan informasi tentang produk keuangan serta memberikan konsultasi langsung kepada peserta mengenai cara memanfaatkan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Kegiatan di STAIN Madina ini menjadi acara penutup dari rangkaian program edukasi Forkom IJK Goes to School/Campus/Community yang dimulai dari Kabupaten Labuhanbatu, Karo, Nias, Nias Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Mandailing Natal,” sebut Khoirul.

Dalam rangkaian ini, dijelaskan nya, OJK dan Forkom IJK Sumut telah menjangkau lebih dari 2.850 masyarakat yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, pelaku UMKM, petani, dan aparatur sipil negara (ASN) dengan memberikan edukasi keuangan mengenai berbagai produk perbankan, industri keuangan non-bank (IKNB), pasar modal, serta materi mengenai perlindungan konsumen khususnya terkait modus investasi ilegal, pinjaman online ilegal dan judi online.

Seluruh rangkaian kegiatan edukasi di 6 Kabupaten tersebut dilaksanakan juga kegiatan mini expo dengan capaian pembukaan 192 Rekening dengan nominal transaksi sebesar Rp388 juta Rinciannya meliputi 188 Pembukaan Rekening Tabungan/Deposito/RDN/Tabungan Emas dengan nominal sebesar Rp174 juta, 4 Pembiayaan/ Pembiayaan Emas dengan nominal Rp214 juta, dan 873 Transaksi QRIS.Dengan berakhirnya rangkaian kegiatan BIK 2024 ini, OJK dan Forkom IJK Sumatera Utara menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jangkauan literasi dan inklusi keuangan di seluruh wilayah Sumatera Utara.

Melalui berbagai program dan kegiatan edukasi keuangan, OJK bersama Forkom IJK Sumut berupaya mendorong masyarakat agar lebih mudah mengakses produk dan layanan keuangan yang aman, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan serta stabilitas ekonomi lokal.

OJK bersama Forkom IJK Sumut terus berkomitmen untuk mempercepat pencapaian target inklusi keuangan nasional sebesar 90% pada tahun 2024.

Melalui berbagai program edukasi keuangan, kolaborasi strategis dengan lembaga jasa keuangan, serta inisiatif-inisiatif yang menjangkau masyarakat hingga ke pelosok daerah, OJK dan Forkom IJK Sumut secara aktif mendorong peningkatan literasi dan akses terhadap produk serta layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.

“OJK berharap melalui kerja sama dengan berbagai pihak di sektorjasa keuangan, edukasi yang terus menerus dilakukan dapat memperkuat pemahaman masyarakat mengenai pentingnya literasi keuangan dan mengurangi kerentanan terhadap praktik-praktik keuangan ilegal,” pungkas Khoirul mengakhiri. (red)

Pos terkait