MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menyoroti kinerja Bank Sumut. Ia membandingkannya yang masih kalah dengan Bank Aceh.

Menurutnya, Bank Aceh masih jauh lebih unggul daripada Bank Sumut, bank di mana saham mayoritasnya dimiliki Pemerintah Provinsi Sumut.

Hal itu disampaikan Gubernur Bobby Nasution di hadapan Direksi Bank Sumut, dalam temu pers di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, baru-baru ini (30/10/2025).

Ia mengatakan, Bank Sumut secara ekspansi di Sumut maupun di luar Sumut masih kalah dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) lainnya.

“Masalah ekspansi bukan hanya di luar, di dalam pun kita masih kalah. Bahkan, dengan beberapa BPD. Ini aja, masih kalah kita dengan Bank Aceh, lebih unggul di beberapa sektor, beberapa produk perbankan,” kata Bobby Nasution.

Ia menyarankan Bank Sumut, untuk melakukan peningkatkan kinerja lebih baik kedepannya. Dengan berinovasi dalam membuka market-market baru, sesuai dengan pasar Bank yang dibutuhkan masyarakat.

“Ketolong, gara-gara pemerintah daerah wajib pakai Bank Sumut. Jadi ekspansi pertama marketnya jangan itu-itu aja. Jadi sudah diharuskan membuka market yang lain, dari prodaknya yang diunggulkan,” jelas Bobby Nasution.

Bobby Nasution mendorong Bank Sumut untuk naik kelas. Saat ini, Bank plat merah milik Pemprov Sumut itu, berada di kelas satu. Namun, ada persyaratan harus dipenuhi dengan penguatan modal.

“Buku satu itu kelasnya hanya Rp4,5 triliun ya, uang yang dikelola ada batasannya hanya beberapa kali lipat 10 kali lipat saja, dari modalnya, tapi kalau kita naik kelas jadi Rp 6 triliun, jadi 10 kali dari angka yang dikelola, jadi angka bisa lebih besar,” jelas Bobby Nasution.

Dengan itu, Bobby Nasution mengatakan Bank Sumut, kedepannya bisa mengelola dana haji. Selama ini, dana haji berasal dari warga Sumut, dikelola Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Jadi, naik ke buku dua, jadi kita bisa kelola dana perusahaan itu, dana seperti dana haji, karena kelola dana haji kita gak bisa Bank Sumut, jadi kalau sudah naik buku, kita sudah bisa kelola dana haji di Sumut yang selama masih dikelola oleh Bank Himbara,” ungkap Gubernur Sumut.

Kemudian, mantan Walikota Medan itu, meminta kepada direksi Bank Sumut, untuk menekan atau menurunkan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) di Bank Sumut Syariah.

“Bank Sumut yang masih diangka di atas 70 sampai 80 persen bahkan BOPO, di Bank Sumut Syariahnya sangat tinggi ini bisa diatas 90 persen. Jadi ini, yang saya minta, tolong angka BOPOnya diturunkan, selain ada angka-angka lainnya, yang perlu dinaikkan, dan harus ada juga angka yang diturunkan,” tegas Bobby Nasution.

Dalam konferensi pers ini, dihadiri Direktur Bisnis & Syariah, Syafrizalsyah, Direktur Keuangan & TI, Arieta Aryanti, Direktur Kepatuhan, Eksir, Pemimpin Divisi Ritel, Gama Cherry Al Halim, Sekretaris Perusahaan, Bank Sumut, Pemimpin Divisi Strategi & Transformasi, Budi Anshari Nasution, Pemimpin Divisi Kredit, Ramadhan Muda Siregar.

Lalu, Pemimpin Divisi Akuntansi Keuangan, Andrea Pelop Muswar, Pemimpin Divisi Dana dan Jasa, Heru Mardiansyah, Pemimpin Bidang Unit Usaha Syariah, Rahmat Hidayat, Pemimpin Divisi Treasury, Ahmad Faisal Daulay dan Kadis Kominfo Sumut, Erwin Hotmansah Harahap.

DIREKSI LAYAK DIGANTI

Ketua Perkumpulan Masyarakat Demokrasi 14 Muhri Fauzi Hafiz mengungkapkan, kinerja direksi Bank Sumut saat ini jauh dari ekspektasi.

“Jadi, wajar saja bila Bank Sumut masih kalah jauh dari Bank Aceh. Kinerja para patut dipertanyakan. Untuk itu, Gubernur Bobby harus segera mengevaluasi direksi Bank Sumut, agar Bank Sumut benar-benar jadi kebanggaan warga Sumatera Utara,” Muhri Fauzi, menyarankan, Sabtu (1/11/2025).(bj)