MEDAN-IRT Jamur Tiram Kentucky yang dikelola pasangan Muhammad Adlin dan Salimatun Sakdiah telah bertahan selama 13 tahun dengan cara penjualan konvensional menggunakan gerobak di sekitar rumah.
Ciri khas usaha dan keunikan usaha ini ada pada kemandirian bahan bakunya, karena jamur ditanam langsung oleh pemilik sehingga kualitas dan ketersediaannya lebih terjamin.
Meski memiliki potensi besar, keterbatasan alat produksi, pencatatan keuangan yang belum rapi, dan strategi pemasaran yang masih sederhana menjadi tantangan utama dalam pengembangan usaha.

Usaha ini kemudian mulai diarahkan menuju perubahan, dari pola lama menuju sistem yang lebih modern.
Berlatar belakang dengan kondisi dan tantangan usaha tersebut, maka untuk mendukung langkah perubahan itu, hadir kegiatan Pengabdian Masyarakat Pemula (PMP) tahun anggaran 2025 bertajuk “Dari Gerobak ke Pasar Digital: Transformasi IRT Jamur Tiram Crispy Menuju UMKM Berdaya Saing”.
Program ini dilaksanakan tim dosen Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis (STMB) Multi Smart, yakni Latersia Br. Gurusinga, M.Si selaku Ketua bersama anggota, Yusnaini, M.Si dan Hendy MM.

Latersia Br. Gurusinga menyebutkan, program ini terlaksana dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) melalui Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan.
“Usaha ini mendapatkan pendampingan komprehensif mulai dari bidang akuntansi, manajemen operasi, hingga strategi pemasaran digital,” kata Latersia, Jumat (29/8/2025)
Disebutkannya, rangkaian kegiatan diawali dengan sosialisasi program dan kunjungan lapangan pada Sabtu, 2 Agustus 2025.

Kemudian, pada Jumat, 8 Agustus 2025 dilaksanakan pelatihan intensif, penyerahan alat teknologi tepat guna, serta peluncuran rebranding produk Jamur Tiram Salwa yang awalnya dikenal dengan nama “Jamur Tiram Crispy” sebagai tonggak awal kemajuan usaha.
Dijelaskannya, dengan identitas baru, pencatatan keuangan yang lebih rapi, teknologi produksi yang modern, dan strategi pemasaran berbasis digital.
” Kita harapkan Jamur Tiram Salwa mampu naik kelas, memperluas jaringan pemasaran hingga tingkat nasional, serta menjadi inspirasi bagi UMKM lain di Medan Sunggal untuk terus berinovasi dan berdaya saing di era digital,” pungkas
Latersia.( red)
